Motivasi dan Demotivasi

Minggu, 25 Maret 2018


     USBN tersisa 2 hari lagi, dengan segala kecerdikan dan kelicikan para siswa berhasil melewati 5 hari pertama di minggu pertama USBN dengan selamat, walau ada satu atau dua kasus yang menjerat tetapi kasus tersebut hanya menjerat segelintir orang yang kurang beruntung baik karena timing yang salah atau karena adanya miscommunication dengan pengawas. Bagi kalian yang masih memiliki reputasi bersih, selamat. Nama baik anda hanya perlu 'dipertaruhkan' sedikit lagi sebelum menghadapi UN, dimana semua orang bisa memulai kehidupan baru dimata pengawas-pengawas asing. Pengawas asing tidak tahu dan mungkin tidak peduli bagaimana anda menjalani proses pendidikan pra-UN. Nyontek 24/7 , bolos lebih dari 30 hari, yadda yadda yadda, semua itu tidak penting lagi. Yang penting adalah bagaimana anda menjalani UN dalam pengawasan guru-guru asing ini.


     Memasuki topik utama dari postingan ini, dikarenakan masih ada 2 big boys yang menghalangi kebebasan (atau mulainya masa karantina) tiap-tiap murid dalam persiapan menghadapi UN dan pada akhirnya, SBMPTN bagi yang tidak lolos SNMPTN. Postingan ini ingin memberikan sebuah cara memotivasi diri dalam menyiapkan diri melawan sistem pendidikan yang aneh ini.

Cringe Alert
     Banyak murid memaksakan diri begadang mencoba menghafal catatan dan soal latihan sebanyak mungkin, ada yang dibarengi doa, ada yang tidak. Tetapi ada satu hal yang selalu mendampingi mereka. Musik.
     Kalian mungkin memiliki playlist masing-masing dalam menemani belajar. Ada yang memiliki playlist berisi lagu-lagu instrumental / classical, pop terbaru, artis favorit, dsb. Dalam kesempatan ini cobalah kalian fokuskan playlist kalian pada satu band khusus.


Linkin Park

     Kenapa?
Memang bias, ini adalah band favorit si penulis sejak SD dan terkenal karena lagunya yang depresif, destruktif dan paling utama, cringy. Banyak lirik dan M/V dari band ini berisi tentang depresi, rendahnya kepercayaan diri, penolakan diri sendiri, bunuh diri, teman yang berpengaruh buruk, adiksi dll tetapi diceritakan dalam bentuk ceramah yang memperingati pendengar, bukan membanggakan apalagi mengajak melakukan hal-hal tersebut.

     Kenapa (2)?
Sejak album pertamanya Linkin Park selalu bercerita tentang topik-topik 'negatif' ini dan tidak merubah temanya hingga album terakhirnya (2017).  Mereka juga selalu merubah genrenya secara garis besar di tiap albumnya. Lagu untuk ber-headbang ria sambil teriak-teriak ngerusak pita suara? Lagu yang banyak gitar listriknya? Lagu yang pelan dan bisa dinikmati sambil galau? Semi-EDM? Semua ada.

     Kenapa (3)?
Terakhir, liriknya. Setiap lagunya memiliki lirik yang bermakna bukan reff yang diulang hingga lagu selesai dan setiap liriknya juga mudah dicerna, bukan berupa pesan rahasia yang terenkripsi yang harus dipecahkan terlebih dahulu. Hanya dengan mendengarkan dalam keadaan tenang dan fokus, semua lagunya akan membacakan arti lirik masing-masing ke telinga anda, dengan cara yang berbeda-beda.

Bingung mau memulai darimana? (tidak wajib diikuti)
Papercut (Hybrid Theory / album pertama. 2000) Tentang paranoia
One Step Closer (Hybrid Theory / album pertama. 2000) Tentang teman yang taking you for granted
Don't Stay (Meteora / album kedua. 2003) Tentang pertemanan yang perlu dihentikan
Nobody's Listening (Meteora / album kedua. 2003) Sesuai judul.
Given Up (Minutes to Midnight / album ketiga. 2007) Sesuai judul.
The Little Things Gave You Away (Minutes to Midnight / album ketiga. 2007) Sesuai judul *lagu pelan*
Powerless (Living Things / album kelima. 2012) Tentang meratapi teman yang menghancurkan diri sendiri *lagu pelan*
Lies Greed Misery (Living Things / album kelima. 2012) Tentang teman yang perlu diusir dari kehidupan



     Album terakhir mereka, One More Light (2017) memiliki konten yang terfokus pada depresi dan bunuh diri. Dan genre mereka seperti menjadi lebih 'dewasa'' dibanding album sebelumnya, yang terdengar seperti amarah jiwa remaja yang belom memiliki arah tujuan hidup. Hampir semua lagu di album One More Light merupakan lagu pelan.

Fun fact : vokalis Linkin Park, Chester Bennington, bunuh diri pada 20 Juli yang merupakan hari ulang tahun 53 sahabatnya (Chris Cornell) yang terlebih dahulu bunuh diri 2 bulan sebelumnya.
Fun fact 2: Gaya bernyanyi Chester dinamai 'Screams like a devils, sings like an angel" (oleh fans tentunya)
Fun fact 3: Walaupun sering menyanyikan lagu yang merusak pita suara, suara Chester Bennington tidak pernah hilang


     Semoga kalian termotivasi untuk belajar lewat Linkin Park atau terdemotivasi untuk hidup, pilihan kalian.

No comments:

Post a Comment