Emosi Jiwa

Jumat, 9 November 2018


     Masa remaja bisa dibilang adalah puncak ketidakstabilan emosi. Dengan luapan emosi dan perubahan drastis yang mendadak bisa sering terjadi. Sebuah gejolak emosi yang begitu dinamis. Rasa suka, duka, sedih, bahagia, semangat, fanatisme, benci, apatisme semua bersatu datang secara bergantian mewarnai jalannya kehidupan sehari-hari masa remaja.

Waktu Bebas dan Jam Terbang

Senin, 27 Agustus 2018


     Semarang adalah kota yg relatif sedikit lebih panas dibanding Jakarta. Lebih terik, lebih silau dan lebih merusak kulit. Karena itulah gue suka sekali mencuci dan menjemur sendiri baju di kost, daripada harus berserah diri pada kenyamanan dan kemudahan laundry. 

Semerawu(t)ng

Selasa, 14 Agustus 2018


     Kuliah adalah tempat bersosialisasi yg lebih kompleks dan variatif dibanding SMA, belajar lebih dalam materi-materi yg sebelumnya dipelajari di SMA, dan mungkin yg paling utama, kunci agar mampu bertahan hidup di kehidupan perkuliahan, adalah panjat sosial.

Kelakuan Anak Rohis

Senin, 2 Juli 2018


     World Cup, liburan nunggu masuk kuliah, gabut. Itu status kebanyakan manusia-manusia anggota rohis cowok SMA 68. Demi mengisi kegabutan, maka sering diadakan acara-acara nginep dan kumpul bareng mirip arisan. Gue termasuk yang agak rajin ikut acara begituan karena gue juga gabut dirumah, kerjaannya main komputer doang dan kadang disuruh pergi beli sesuatu. Lalu di hari minggu yang indah kemarin, seseorang yang memiliki jabatan tinggi di rohis berkicau di grup Line;

Game Sebagai Hiburan, Game yang Lebih dari Hiburan

Sabtu, 23 Juni 2018


     Tulisan ini didedikasikan tidak secara khusus untuk Mika, Dirham, Dhafin, Kemas, Hilman, Fachran, Emer dan Tito. Kok banyak? Ya begitu. Backstory yang agak panjang dulu.


Tim Hore, Party Breaker

Kamis, 12 April 2018


     Teruntuk teman-teman, wali / orang tua murid dan wali kelas di acara yang seharusnnya bertajuk senang dan gembira ini, maaf.

Maaf atas sifat apatisnya
Maaf atas sifat susah diajak ngobrolnya
Maaf atas sifat perusak hawa kesenangannya
Maaf atas maaf atas maaf atas maaf atas


     Kalian ga salah, wali murid ga salah, wali kelas ga salah. Pengurus kelas ga salah, manusia-manusia penunggu karaoke itu ga salah. Semua hanya bawaan dari sebelum berangkat. Semua hanya bawaan temporal akibat peristiwa-peristiwa kecil yang sebenarnya tidak logis bila dianalisis. Semua hanyalah fase buruk di saat yang tidak tepat.


     Banyak yang perlu dibicarakan, tidak ada yang mau dibicarakan. Mungkin tidak ada juga yang mau diajak menjadi lawan bicara. Takut, kesal dan sedih itu ada, bosan itu tidak ada. Sifat sedang ingin menyendiri itu ada, sifat selalu ingin sendiri saja itu tidak ada. Jangan jadikan hari ini patokan kedepannya karena hari ini hanyalah fase buruk di saat yang tidak tepat.

Naik Level

Selasa, 10 April 2018


     Apakah anda termasuk salah satu atau lebih dari kategori dibawah ini?
1. Bosen main emel
2. Terlalu jago main emel, udah ga menantang lagi
3. Temen-temen mulai jarang main emel
4. Bosen dapet tim isinya fighter dan assassin semua
5. Zilong selalu afk
6. Yg pick Miya gabisa main
7. Rank temen pada jauh, gabisa ranked bareng

Motivasi dan Demotivasi

Minggu, 25 Maret 2018


     USBN tersisa 2 hari lagi, dengan segala kecerdikan dan kelicikan para siswa berhasil melewati 5 hari pertama di minggu pertama USBN dengan selamat, walau ada satu atau dua kasus yang menjerat tetapi kasus tersebut hanya menjerat segelintir orang yang kurang beruntung baik karena timing yang salah atau karena adanya miscommunication dengan pengawas. Bagi kalian yang masih memiliki reputasi bersih, selamat. Nama baik anda hanya perlu 'dipertaruhkan' sedikit lagi sebelum menghadapi UN, dimana semua orang bisa memulai kehidupan baru dimata pengawas-pengawas asing. Pengawas asing tidak tahu dan mungkin tidak peduli bagaimana anda menjalani proses pendidikan pra-UN. Nyontek 24/7 , bolos lebih dari 30 hari, yadda yadda yadda, semua itu tidak penting lagi. Yang penting adalah bagaimana anda menjalani UN dalam pengawasan guru-guru asing ini.

Nilai Dibawa Mati atau Mati Dibawa Nilai

Kamis, 22 Maret 2018


     Hari ini adalah hari ke-4 dari USBN dan hari ini gue saksikan sebuah peristiwa yang sepertinya sudah lazim. Nyontek. Ada yang menggunakan cara lama yaitu nanya ke sebelahnya, ada juga yang menyontek dengan cara yang dipengaruhi oleh globalisasi. USBN kali ini berbasis CBT dan menggunakan laptop masing-masing siswa, bukan milik sekolah maka semua murid yang memiliki niat jahat bisa dengan mudah menyimpan catatan atau contoh soal yang sudah pernah dibahas untuk kemudian diakses pada saat ujian. Apa yang mendorong gue membuat tulisan ini hanyalah sebuah pertanyaan. Kenapa? Why?