Semerawu(t)ng

Selasa, 14 Agustus 2018


     Kuliah adalah tempat bersosialisasi yg lebih kompleks dan variatif dibanding SMA, belajar lebih dalam materi-materi yg sebelumnya dipelajari di SMA, dan mungkin yg paling utama, kunci agar mampu bertahan hidup di kehidupan perkuliahan, adalah panjat sosial.



     Ego adalah kekuatan serta kelebihan gue, dan juga sekaligus sumber kekalahan gue. Tulisan ini gue tulis dalam keadaan tidak tenang. Bisa dibilang marah, dan mungkin karenanya kualitas tulisan ini tidak sebagus artikel-artikel sebelumnya, dan mungkin. Mungkin saja gue bakal terkena masalah akibat postingan ini. Tapi, yg namanya opini itu tidak ada yg salah. Maka dari dari itu gue tetap kekeuh melanjutkan pembuatan artikel ini.


     Dimasa awal perkuliahan yg harusnya aman dan tentram ini, gue sudah dibanjiri tugas. Spesifiknya tugas sosial. Pembuatan identitas angkatan, sopan dan santun pada kakak kelas, dan terakhir adalah harus mengenal lebih dekat kakak-kakak kelas adalah sebagian besar dari tugas-tugas sosial yg dilimpahkan pada rombongan maba ini.


     Dikarenakan keadaan hati dan badan yg panas, gue merasa kesulitan menyelesaikan semua tugas tersebut, jika bukan menyelesaikan salah satu tugas. Gue merasa kesulitan dan tidak menikmati masa-masa indah ini karena tuntutan-tuntutan sosial untuk pulang telat. Pergi ngumpul setelah jam pulang, didalam dan diluar kampus. Mungkin seharusnya gue bersyukur tugas gue hanya 'sesimpel' itu, tapi yg namanya manusia, punya rasa dan hati. Ada rasa tidak nyaman akhir-akhir ini setelah tahu ada kemungkinan bahwa suatu sore yg tenang, ditengah ramainya jalanan, mengintai dari hp-hp mahasiswa tingkat atas yg gatal ingin bersosialisasi, ada perintah untuk berkumpul dalam waktu singkat dan bersilaturahmi.


     Sebagai penutup, namanya juga masih abg. Masih muda, kurang ahli mengendalikan emosi. Jadi jika tulisan ini mengetuk atau menyinggung hati siapapun, mon maap. Terutama mereka yg hatinya sensitif terhadap topik ini.

No comments:

Post a Comment